Rabu, 17 April 2013

Jaras Sensori Somatik



TRANSDUKSI RESEPTOR DAN SENSORI

TRANSDUKSI SENSORI
Badan paccini merupakan reseptor sensori di lapisan dalam kulit dan merupakan reseptor yang peka akan tekanan. setiap badan pacini terdiri atas akhiran cabang serabut saraf yang dibungkus jaringan ikat fibrosa sebagai kapsulnya. guna kapsul jaringan ikat adalah membantu menyebarkan stimulasi secara memadai dan membantu adaptasi reseptor.
Tekanan mekanik yang kuat akan menstimulasi badan paccini dibawahnya. Jaringan ikat lapisan kulit diatas badan paccini meneruskan dan menyebarkan gelombang mekanik kesemua akhiran saraf pada inti badan paccini. Sama halnya dengan saraf lain, membran neuron memiliki potensial istirahat dengan muatan ion negatif yang membuat ion sodium diluar membran sel dalam konsentrasi tinggi. hal ini akan meningkatkan permeabilitas membran ke muatan ion positif dan merubahnya menjadi membran depolarisasi. proses ini disebut potensial reseptor.
Potensial reseptor atau disebut juga potensial generator karena membangun impuls saraf pada akson didekatnya, namun sebaliknya potensial akis, yang terjadi hanya dalam akson dan patuh pada hukum “all or none”. jadi, amplitudo (kekuatan) potensial reseptor akan meningkat langsung sesuai dengan meningkatnya kekuatan stimulasi sampai pada batasnya.
ketika saraf teraktivasi sebagai kutub positif dan nodus pertama sedang beristirahat bertindak sebagai kutub negatif, arus listrik akan mengalir antar ujung saraf dan nodus ranver didekatnya sampai akhir reseptor potensial.  Ketika arus mencapai impuls saraf, akan langsung diteruskan sepanjang serabut sensori.
FREQUENCY CODING DARI INTENSITAS STIMULUS
Amplitudo potensial reseptor berkaitan dengan frekwensi impuls saraf. Memberi dasar frequency coding pesan sensori. begitulah cara otak mengenal perubahan int ansitas stimulus. dan jika stimulus ini lanjut meningkat, akan membuat penekanan main luas dikulit, sampai akhirnya pada stimulus maksimal yang diterima, maka korpuskula paccini di dekanya teraktivasi.
ADAPTASI RESEPTOR
Adaptasi reseptor merupakan kejadian dimana reseptor sensorik menurunkan atau menghentikan produksi stimulus. ada reseptor yang beradaptasi dengan cepat maupun lambat. contoh yang beradaptasi cepat adalah plexi rambut dan badan paccini.



UNIT SENSORI, MEDAN RESEPTOR DAN DISKRIMINASI TAKTIL

Neuron sensori adalah sel Pseudounipolar dengan percabangan serabut saraf. segmen serabut saraf sisanya dari neuron sensori mempunyai struktur  dan fungsi sebuah akson.
Neuron sensori primer, serabut dan semua percabangan akhir perifer, terminal sentral sinap, membentuk sebuah unit sensori.

MEDAN RESEPTIF
Area di kulit atau bagian badan lain yang diurus oleh unit sensori disebut medan reseptif unit sensori. jika cabang perifer dari dua unit sensori berdekatan  berjarak agak terpisah medan reseptif unit satu tidak akan menstimulasi unit tetangganya. namun sebaliknya jika  letaknya saling berdekatan maka akan terjadi tumpang tindih medan reseptif yang disebut sebagai suatu rangsangan.
SENSITIVITAS TAKTIL DAN DISKRIMINASI
Kulit manusia memiliki kemampuan taktil dengan kapasitas yang berbeda. ujung jari, bibir, genitalia, dan ujung lidah merupakan area yang memiliki sensitivitas tinggi.
basis saraf dari sensitivitas membedakan taktil terletak pada jumlah cabang sensori dan unit sensori pada setiap area dikulit.
ujung jari menunjukkan kemampuan dikriminasi spasialpaling tinggi. melalui test diskriminasi dua titik ketika kita menggunakan jangka  dan menekankannya pada kulit dari jarak yang cukup jauh sampai subyek merasakan sebaga satu titik. jarak minimun disebut indeks diskriminasi spasial.
basis neural untuk diskriminasi spasial terletak pada besar ukuran (size) dan derajat medan reseptif yang saling tumpang tindih. makin besar tumpang tindih yang terjadi dalam ujung jari, juga membuat kemampuan diskriminatif lain. kecepatan membedakan aktivitas kedua antara dua unit bertetangga, dikenal sebagai inhibisi lateral : suatu fenomena untuk menguatkan perbedaan dan mempertajam kontras.






JARAS SENSORI SOMATIK

PEMBEDAAN FUNGSI DALAM SARAF SENSORI

Aktifitas dalam serabut saraf akan paling tinggi jika rangsangannya sesuai. maka serabut saraf hanya mempunyai reseptor tertentu yang menangkap stimulus tertentu. ini disebut  “doktrin energi saraf spesifik”.

JARAS SPINOTALAMIK

Serabut saraf tipe C (tipis tak bermyelin) membawa rasa nyeri, suhu dan taktil kasar ,disebut modalitas nondiskriminatif, berakhir di tanduk dorsal kordan spinalis,serabut ini kemudian menyilang ke sisi lain korda spinalis dan masuk dalam subtansi putih, naik pada jaras spinotalamikus menuju otak. jarak spinotalamikus dan kaitan modalitasnya merupakan dasar primitif sistem sensoriksomatik pada semua vetebrata.

KOLUMNA DORSALIS DAN MODALITAS DISKRIMINATIF

Sistem  kolumna dorsalis – lemniskus disebut jaras diskriminatif oleh karena beberapa kapsitas sensori penting seperti ketepatan likalisasi,diskriminasi dua titik, sentuhan halus,vibrasi,steregnosis (pengenalan objek dengan manipulasi), posisi tungkai – badan dalam ruang, dihantar oleh sistem ini.

RADIASI TALAMIK KE KORTEK SENSORI

Kortek sensori terletak di girus postsentralis. dalam semua stasiun pancar(relay station), tanduk dorsal, medulla dan talamus, impuls sensori difilter dan diintegrasi, sehingga sampai di korteks sensori pesan yang disampaikan sudah mengalami pengolahan. sensor ini dilakukan dikortek sensori yang mengirim descending sensory control ke stasiun pancar subcortical. di stasiun subcortical, pesan diatur kwalitas dan kwantitas untuk sampai ke kortek

MASUKAN KE PUSAT MOTOR BAWAH DAN FORMASIO RETIKULARIS

Fungsi utama sensori somatik aferen dari kulit, persendian dan otot ada;ah mengaktifkan refleks spina. yang dilakukan oleh cabang utama atau kolateral dari aferen primer begitu masuk korda spinalis. Dalam perjalanan mereka ke otak, serabut ascending mengirim percabangan percabangan kolateral ke pusat motor otak tengah untuk mempengaruhi aktivitas motorik involunter ke sentral pada formasio retikularis untuk mempengaruhi tidur dan terjaga, kewapadaan dan perhatian, dan inhibisi sentral rasa nyeri




KORTEK SENSORI : ORGANISASI DAN FUNGSI

Setiap jaras sensori menghantarkan modalitas sensori sesuai dengan fungsi masing-masing, dan jaras sensori tersebut kenvergen kedalam talamus. Dari talamus sinyal sensori diradiasi ke kortek sensori somatik. Oleh karna itu orang yang mengalami kerusakan kortek sensori akan merasa sukar membedakan intensitas dan sumber stimulasi taktil.

ORGANISASI SOMOTOTOPIK DAN HOMUNCULUS SENSORI

Setiap titik dipermukaan kulit mempunyai hubungan dengan titik di kortek sensori.  Jika setiap titik sensasi taktil dihubungkan pada bagian tubuh dengan titik di kortek sensori, maka akan mendapatkan hmunculus sensori.
Pada manusia peta somototopik memiliki porsi yang banyak pada bagisn bibir-tangan-kaki. Dan setiap jari memiliki are representasi sendiri di kortek serebri.

STRUKTUR KORTIKAL DAN ORGANISASI KOLUMNA

Kortek sensori memiliki 6 lapisan sejajar, terdiri dari neuron kecil dan besar yang berbentuk piramid, stellata dan kumparan (fungisorm), neuro penerima masukan rangsang sensori aferen, dan neuron keluaran yang memproyeksi pancaran dan umpan balik (feedback).
Kesimpulannya adalah, neuron kortek secara fungsional  diorganisasikan dalam bentuk silinder atau kolumna.dengan panjang setiap kolumna 3-5mm, lebar -1mm dan bermuatan 100.000 neuron. Setiap kolumna bekerja dengan bagian perifer tertentu ,dan setiap satu kolumna hanya bekerja untuk satu modalitas.